Jumat, 06 Mei 2016

ketika aku pamit...

sebuah harapan yang selama ini ku pegang teguh dengan sebuah kepercayaan yang menguatkan aku, ketika dulu hatiku berkata semua akan kembali suatu saat nanti..
tapi sesakit inikah menunggu harapan yang aku sendiri tidak tau kejelasan nya dimana ? hampir 5 tahun aku selalu berharap dan menunggu di tiap rindu yang aku tak tahu kapan akan ku sampaikan..
entah aku terlalu naif dan bodoh..
aku gak tau mau hatiku apa, terkadang merasa sakit terkadang merasa senang semua berjalan seadanya tanpa di perhatikan oleh yang ingin dituju..
kenapa pengharapan itu begitu kuat tanpa tersadar aku terpuruk dibuatnya dan yang tersisa hanya aku dan bayangan di setiap langkahku..
bahkan tangis saja aku tak mampu, hanya Allah tempat ku meminta dan hanya kepada-Nya lah aku kembali..
bahkan ketika aku mulai mundur seperti saat ini tapi kenapa setan dalam hati ini selalu mengatakan "dia juga sedang menunggumu" hah aku tau itu hanya omong kosong belaka tapi tetap aja hati ku menjadi lambat untuk mundur..
bahkan pengharapan yang berlebih ini aku tahu kedepannya akan memburuk dan tidak sesuai keinginan..
inilah mungkin salah satu akibat kebanyakan menonton drama romantis yang semakin buat hati baper gak jelas dan lupa bahwa Allah yang menentukan segalanya..
sekarang yang menguatkan dan mengingatkan ku adalah mungkin Allah punya sesuatu yang lebih indah untukku atau mungkin kami akan bertemu dengan happy atau sad ending (mungkin aku sendiri yang merasakan sad ending)..
aku harusnya sadar bahwa sekuat apapun aku menunggunya jika Allah tak mengizinkan maka sampai langit terbelah pun kami tak akan jodoh..
maaf kan hati ini yang terlalu memaksa keadaan, maafkan juga ketidaksempurnaan ku untuk melihat realita yang ada dan maaf kan mata ini yang tak mampu melihat dan mengerti situasi dan kondisi yang ada..
ini sebenarnya sederhana namun hanya aku aja yang mempersulitnya...
terimakasih sudah pernah mengisi hati ini bahkan hampir buat hati ini tutup untuk tidak mau menerima keadaan..
terimakasih untuk beberapa tahun belakangan ini hingga aku hampir mati rasa..
terimakasih karena kejadian ini aku paham bahwa aku bodoh dan naif..
terimakasih karena hal ini mengajarkan aku untuk teguh pada pendirian untuk tetap menjadi orang "bodoh"..
terimakasih juga dulu pernah hadir walaupun cuma membuat aku terlalu berharap..
dari semua terimakasih ku ini aku merasa menyesal kenapa aku bisa se"bodoh" ini hingga sekarang, kenapa aku gak pernah membuka mata dan hati untuk melihat realita yang ada, entahlah yang penting sekarang aku sudah kuat untuk berhenti dan mundur..
terimakasih untuk semuanya, aku pamit...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe